Cinta sedang betebaran di sebuah taman di Tokyo ketika para suami di Jepang berkumpul untuk meneriakkan perasaannya kepada istri mereka masing-masing.
Bukan hanya itu, mereka juga berjanji untuk mengucapkan terima kasih dan memeluk istrinya dengan erat.
Dengan kesederhanaan rakyat Jepang serta nilai tradisional yang kuat terkait keengganan untuk berbicara di muka umum, menyampaikan perasaan yang mendalam seperti cinta telah lama sulit untuk diungkapkan rakyat Jepang.
Hal itu membuat puluhan pria Jepang berkumpul sekali dalam setahun menjelang 31 Januari, sebuah hari yang jika dianagramkan dalam bahasa Jepang bisa berarti "Istri Tercinta".
Deklarasi pada Selasa malam itu bervariasi mulai dari kata-kata, seperti "Aku akan mencintaimu selamanya" hingga "terima kasih atas makan siang yang kamu bekalkan setiap hari".
"Maaf aku telah bertambah gemuk selama tujuh tahun terakhir, tetapi itu karena makanan yang kamu masak begitu lezat," kata seorang pria bersetelan jas.
Acara yang telah memasuki tahun kelima itu pertama kali dicetuskan oleh Kiyotaka Yamana dengan dukungan dari sebuah toko bunga setempat yang mendesak para pria Jepang untuk menunjukkan perasaan cinta mereka dengan cara yang lebih eksplisit.
"Saya melihat sekarang banyak pasangan suami-istri di Jepang yang semakin aktif dalam memperdalam hubungan mereka," kata Yamana.
Sementara itu, para istri yang menonton suami mereka tertawa dan bertepuk tangan, ketika salah seorang pria berlutut untuk memberikan bunga kepada istrinya.
"Dia sangat luar biasa romantis hari ini. Hal ini mengingatkan saya betapa machonya dia, saya hampir lupa karena kini kami telah menikah selama delapan tahun," kata Yuko Todo (33), setelah menerima bunga dari suaminya, Takeshi.