Mata merupakan salah satu panca indera manusia. Bersyukurlah kita yang mempunyai mata yang sehat dengan kata lain mata kita tidak berpenyakit. Penyakit mata itu ada beberapa macam dan
tidak semuanya merupakan penyakit menular. Penyakit mata yang bisa menular hanyalah yang disebabkan oleh virus maupun bakteri, sedangkan yang disebabkan alergi tidak akan menular.
Berikut ini adalah macam-macam penyakit mata dan bagaimana cara menanganinya:
1. KONJUNGTIVITIS (MENULAR)
Konjungtivitis merupakan iritasi/peradangan akibat infeksi pada bagian selaput yang melapisi mata. Gejalanya mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), dan penglihatan (kabur). Penyakit yang mudah menular dan bisa berlangsung hingga berbulan-bulan ini disebabkan beberapa faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, bulu, angin, atau asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih, dan pemakaian lensa kontak jangka panjang.
Bayi juga dapat menderita penyakit serupa. Hanya saja penyebabnya lebih karena infeksi yang timbul ketika melewati jalan lahir. Lantaran itulah, pada bayi penyakit ini disebut konjungtivitis gonokokal. Seperti diketahui, jalan lahir tidaklah steril dari kuman tertentu yang mungkin bisa menimbulkan infeksi.
Nah, saat bayi lahir melewati jalan lahir (vagina), ia tentu akan terpapar kuman yang ada di lokasi itu. Jika mengenai mata bisa mengakibatkan infeksi pada mata dengan gejala mata merah dan belekan. Oleh karena itu, pada umumnya mata bayi baru lahir akan ditetesi obat mata atau salep antibiotika untuk mematikan bakteri yang dapat menyebabkan konjungtivitis gonokokal.
Penanganan:
- Kompres mata dengan air hangat
- Gunakan obat tetes mata atau salep antibiotika sesuai resep dokter. Biasanya penderita juga diberi tablet atau suntikan untuk mengurangi iritasi dan gatal pada mata
- Bersihkan tangan sebelum mengoleskan salep agar tak menimbulkan iritasi lebih parah
- Usahakan agar penyakit ini tidak menyebar pada orang lain, misalnya memisahkan alat-alat yang digunakan dan tidak digunakan oleh orang lain
2. KERATOKONJUNGTIVITAS VERNALIS (KV)
Merupakan iritasi/peradangan pada bagian kornea (selaput bening) akibat alergi sehingga menimbulkan rasa sakit. Gejalanya: mata merah, berair, gatal, kelopak mata bengkak, dan terjadi kotoran mata (belekan). Perlu diketahui KV merupakan peradangan yang berulang alias musiman dan penderitanya cenderung kambuh terutama pada musim panas. Terkadang penderita KV mengalami kerusakan pada sebagian kecil kornea yang menyebabkan nyeri yang akut.
Penanganan:
- Jangan menyentuh atau menggosok bagian mata karena bisa menyebabkan iritasi
- Mata dikompres dengan air hangat
- Dokter biasanya akan memberikan obat tetes mata
3. ENDOFTALMITIS
Merupakan infeksi yang terjadi di lapisan mata bagian dalam sehingga bola mata bernanah. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Biasanya terjadi karena mata anak tertusuk sesuatu seperti lidi atau benda tajam lainnya. Infeksi ini cukup berat sehingga harus segera ditangani karena bisa menimbulkan kebutaan.
Penanganan:
- Dokter mata biasanya memberikan obat antibiotika.
- Untuk mengeluarkan nanah yang berada di bola mata, penderita harus menjalani pembedahan
4. SELULITIS ORBITALIS (SO)
Yaitu peradangan pada jaringan di sekitar bola mata. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, kelopak mata bengkak, bola mata menonjol dan bengkak, serta penderita mengalami demam. SO pada anak-anak sering terjadi akibat cedera mata, infeksi sinus atau infeksi yang berasal dari gigi. Diagnosa pasti dapat ditegakkan melalui rontgen gigi dan mulut atau CT Scan sinus. SO yang tak segera ditangani bisa berakibat fatal, seperti kebutaan, infeksi otak atau pembekuan darah di otak.
Penanganan:
- Untuk kasus yang tergolong ringan dapat diberikan antibiotika secara oral
- Pada kasus berat diberikan antibiotika melalui pembuluh darah atau bahkan pembedahan untuk mengeluarkan nanah ataupun mengeringkan sinus yang terinfeksi
5. TRAKOMA (MENULAR)
Adalah infeksi pada mata yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau bersanitasi buruk. Lantaran itulah, trakoma sering menyerang anak-anak, terutama di berbagai negara berkembang. Pemaparan bakteri berlangsung saat anak menggunakan alat atau benda yang sudah tercemari Chlamydia seperti sapu tangan atau handuk.
Gejala trakoma adalah mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan), pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea kelihatan keruh. Penyakit ini sangat menular.
Penanganan:
- Jauhkan alat/benda yang sudah dipakai penderita dari anggota keluarga yang lain
- Penderita biasanya akan diberi salep antibiotika yang mengandung tetracycline dan erythromycin selama sekitar satu bulan bahkan bisa lebih
- Jika tak segera ditangani dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut di kornea sehingga menyebabkan bulu mata melipat ke dalam dan terjadilah gangguan penglihatan
- Jika terjadi kelainan bentuk pada kelopak mata atau kornea kemungkinan perlu dilakukan tindakan pembedahan
6. BLEFARITIS
Di bagian bola mata terdapat lapisan air mata yang berfungi melindungi bola mata dari iritasi. Lapisan yang sangat halus ini terdiri atas tiga kelenjar, yaitu kelenjar minyak, air dan lendir. Nah, blefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya produksi minyak yang berlebihan yang berasal dari kelenjar minyak tersebut. Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak bisa menjadi berlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada di dekat kelopak mata yang juga sering didatangi bakteri.
Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada luka di bagian kelopak mata dan membengkak. Pada beberapa kasus sampai terjadi kerontokan bulu mata. Ada dua jenis blefaritis yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior.
Yang pertama merupakan peradangan di kelopak mata bagian luar depan yaitu di tempat melekatnya bulu mata. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Yang kedua adalah peradangan di kelopak mata bagian dalam, yaitu bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak.
Penanganan:
- Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan cara sering membersihkan sekitar kelopak mata untuk mengangkat minyak. Ada sejenis pembersih khusus yang bisa digunakan
- Untuk membunuh bakteri digunakan salep antibiotika seperti erythromycin atau sulfacetamide. Bisa juga dengan obat antibiotika oral seperti tetracyclin
7. DAKRIOSISTITIS
Penyebab dakriosistitis adalah penyumbatan yang terjadi pada duktus nasolakrimalis yaitu saluran yang mengalirkan air mata ke hidung. Faktor alergilah yang menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran tersebut. Akibatnya adalah infeksi di sekitar kantung air mata yang menimbulkan nyeri, warna merah dan bengkak, bahkan bisa sampai mengeluarkan nanah dan penderita mengalami demam.
Infeksi yang ringan biasanya akan cepat sembuh walau tetap ada pembengkakan. Sementara yang tergolong parah dapat menyebabkan kemerahan dan penebalan di atas kantung air mata. Jika terus berlanjut akan terbentuk kantung nanah.
Penanganan:
- Dengan cara pemberian antibiotika oral atau melalui pembuluh darah
- Bisa dilakukan pengompresan dengan air hangat di sekitar kantung air mata
- Jika terjadi kantung nanah maka harus dilakukan pembedahan
8. ULKUS KORNEA (UK)
Adalah infeksi pada kornea bagian luar. Biasanya terjadi karena jamur, virus, protozoa atau karena beberapa jenis bakteri, seperti stafilokokus, pseudomonas atau pneumokokus. Penyebab awal bisa karena mata kelilipan atau tertusuk benda asing. UK terkadang terjadi di seluruh permukaan kornea sampai ke bagian dalam dan belakang kornea. UK yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi infeksi di bagian kornea yang lebih dalam, perforasi kornea (terjadi lubang), kelainan letak iris (selaput pelangi) dan kerusakan mata.
Gejalanya mata merah, nyeri, gatal, berair, muncul kotoran mata, peka terhadap cahaya (photo phobia) , pada bagian kornea tampak bintik nanah warna kuning keputihan, dan gangguan penglihatan.
Penanganan:
- Penderita UK perlu melakukan berbagai pemeriksaan seperti tes refraksi, tes air mata, pengukuran kornea (keratometri), dan tes respons refleks pupil
- UK tingkat ringan dapat ditangani dengan obat tetes mata yang mengandung antibiotika, antivirus atau antijamur
- Penderita yang tergolong berat kemungkinan perlu menjalani pembedahan yaitu pencangkokan kornea.
Itulah macam-macam penyakit mata, semoga membantu!!
Silahkan cari tentang Artikel Kesehatan lainnya