Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1

  • dunia hitam
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » News » Tau Gak Sih » Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1

Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1


Siapa sangka, sosok Wahyudin (21) yang tinggi besar ini adalah pemulung. Wahyu, yang suka dipanggil 'Mas Ganteng' ini memulung sampah sejak SD. Hasil dari memulung itu dia gunakan untuk sekolah dari SD hingga mencecap bangku kuliah. Gelar sarjana tinggal direngkuh Wahyu di depan mata.

detikcom menyambangi Wahyu di kediaman orang tuanya di Kampung Kalimanggis, Gang Lame, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/3/2013). Dia bercerita tentang kisah hidupnya.

"Awalnya ketika saya kelas 4 SD, saya mulai merasa tidak mungkin bisa sekolah sampai SMP," ujar Wahyudin. 

Wahyu, terlahir dari ayah berputra 5 yang berpoligami, Mija (60) dengan Fatmawati (38), yang menjadi istri kedua, pada 12 Desember 1991 di Bekasi. Wahyu adalah sulung dari 3 bersaudara. Ayah dan ibu Wahyu adalah petani yang menggarap lahan kosong milik orang lain. Dengan kondisi itu, orang tuanya sibuk memenuhi kebutuhan perut Wahyu dan saudara-saudaranya. Sekolah pun tidak menjadi prioritas.

Saat kelas 4 SD itu Wahyu mulai khawatir tidak bisa sekolah. Ketika itu ia pun mulai menabung uang jajannya agar bisa sekolah.

"Saat itu saya berpikir kalau tidak sekolah bisa seperti kakak saya. Saya cuma bisa memendam di dalam hati karena tidak berani cerita ke orang tua saya yang galak," kenangnya.

Kehidupan Wahyu kecil tentu tidak seperti anak-anak SD lainya yang hanya tinggal belajar, tidak memikirkan masalah uang bulanan sekolah. Sampai suatu ketika ia bermain ke rumah tetangganya yang berprofesi sebagai pemulung di kampungnya.

Tetangga kampung yang bernama Ani dan anaknya yang bernama Jery hidup dengan cara memulung. Karena keinginannya yang kuat buat membiayai sekolah, maka Wahyu menyatakan ingin ikut menjadi pemulung pada tetangganya itu.

"Biar dapat duit supaya bisa sekolah. Dulu saya tidak tahu itu mulung, saya tahunya ngumpul sampah jadi duit," jelas Wahyu.

Sejak itu, 10 tahun yang lalu, Wahyu memulung mulai dari jam 1 malam hingga pagi waktunya sekolah. Kemudian memulung itu dilanjut lagi dari jam 22.00 hingga pukul 02.00 dini hari.

Rupiah demi rupiah ia kumpulkan hingga akhirnya menghasilkan uang. Sebagian dari uang tersebut digunakannya untuk membeli beberapa ekor anak ayam.

"Anak ayam itu saya ternakkan, kemudian ditabung. Terkumpul sekitar satu jutaan rupiah buat saya masuk sekolah SMPN 28 Bekasi," katanya.

Ketika SMP dia masih terus memulung untuk uang jajan sampai bayar SPP sekolah. Nenek Wahyu memberinya sepasang anak kambing untuk diternakkan. Hasilnya dia gunakan untuk uang masuk sekolah ke SMA 7 Bekasi. Selain menjadi pemulung dan menjual hasil ternak, Wahyu juga berjualan gorengan.

Sindiran dan cibiran diterima Wahyu dari teman-temannya ketika mengetahui profesinya yang identik dengan sampah dan kotor. Pemuda ini mengaku sempat kesal dan malu, namun disimpannya rasa itu dalam hati.

Dia makin giat menjadi pemulung saat masa libur sekolah karena kekhawatiran tidak bisa melanjutkan kuliah. Dari hasil memulung ini, Wahyu mendapatkan penghasilan Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari untuk biaya sehari-hari hingga bisa menyisakan Rp 300 ribu-Rp 500 ribu per bulan.

Hingga kini, Wahyu masih terus memulung untuk meneruskan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka). Beruntung, dia mendapatkan beasiswa dari kampus dan Disdik DKI sehingga meringankan biaya kuliahnya.

Kini Wahyu sudah sidang skripsi yang berjudul "Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bekasi'. Rencananya ia akan diwisuda pada bulan Desember 2013.

"Aku berencana melanjutkan studiku ke S2. Bukan hal yang mudah memang. Itu perjuangan besar," kata Wahyu yang akan terus memulung hingga kelar S2 dan ingin menjadi pengusaha di bidang peternakan ini.

Kiprah Wahyu menjadi pemulung dikenal di perumahan Taman Laguna Bekasi. Wahyu menjadi satu-satunya pemulung yang diizinkan memulung di kompleks perumahan itu karena semua warga sudah mengenalnya sejak kecil. Hal ini dibenarkan oleh Satpam Taman Laguna Bekasi, Saimin.

"Oh si Wahyu.. iya dia memang sering mulung sampah di sini tapi itu jarang-jarang. Di sini cuma dia doang yang boleh mulung sampah. Soalnya dia sudah dikenal dari kecil sebagai pemulung. Udah gitu orangnya gimana ya, masih lugu dan polos gitu," kata Saimin yang dikonfirmasi detikcom.




Sumber : http://news.detik.com/read/2013/03/01/152153/2183408/10/wahyudin-mas-ganteng-jadi-pemulung-sejak-sd-untuk-bayar-sekolah-hingga-s1?9911012
Ditulis oleh Unknown, Jumat, 01 Maret 2013 21.29- Rating: 4.5

Judul : Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1

Deskripsi : Siapa sangka, sosok Wahyudin (21) yang tinggi besar ini adalah pemulung. Wahyu, yang suka dipanggil 'Mas Ganteng' ini memulung sampa...
keyword :Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1, News, Tau Gak Sih
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Foto Bus Persib yang di Lempar Oknum Jak Mania
    Foto Bus Persib yang di Lempar Oknum Jak Mania .- Selamat malam sahabat sebagin info kali ini mimin akan share foto-foto bus persib yang ter...
  • Wallpaper Keren Terbaru
    Pada tahun 2013 ini bumi kita sudah semakin tua, begitu juga dengan usia kita tentunya semakin berkurang. Berbagai tipe fisik maupun p...
  • Nenek 78 Tahun ini Seorang Sniper Profesional
    Usia boleh tua, tapi kalo urusan tembak menembak, nenek ini jagonya. Iya, sang nenek bernama Chandro Tomar yang sudah berusia 78 tahun masih...
  • Kata Mutiara, Kata Bijak, Kata Cinta, Kata Motivasi, Kata Lucu dan Kata Galau dengan Gambar
    Pada kesempatan kali ini saya berbagi tentang kata-kata mutiara. Maklumlah hampir semua orang khususnya mulai dari orang yang beran...
  • Wallpaper Kartun Cinta Romantis Terbaru
    Untuk Anda yang suka dengan kartun, sengaja kali ini saya bagikan wallpaper kartun. Jenis kartunnya sendiri banyak sekali macamnya. Se...
  • Jasad Mayat Terkubur 19 Tahun Masih Utuh
    Masyarakat Ciomas Bogor dan sekitarnya digemparkan dengan utuhnya jasad dari mayat Triyani binti Kartomulyo, perempuan ahli shadaqah yang ...
  • Wallpaper Gambar Anime Terbaru
    Oke semuanya, jika Anda sedang mencari wallpaper Anime. Kebetulan sekali kali ini saya akan share tentang wallpaper anime dijamin ke...
  • Foto: Uniknya Kendaraan Anti Banjir di Thailand
    Banjir yang melanda kota besar terkadang menyulitkan kita untuk melakukan transportasi darat perlu kendaraan khusu untuk menembus genangan b...
  • Membuat Komentar Facebook dan Blogger Berdampingan
    Pada kesempatan kali ini Bangiz mau berbagi tentang tips dan trik blogging. Yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang komentar ...
  • 'Aerial' Fotografi yang Menakjubkan Karya Cameron Davidson
    a twenty-five year resident of the Washington DC metro area, is an award-winning aerial photographer. Davidson has shot all over the world a...

Info dunia hitam © Wahyudin 'Mas Ganteng', Jadi Pemulung Sejak SD untuk Bayar Sekolah Hingga S1